Kamis, Juli 3 2025
Selamat Datang Di Desa Situ Pondoksalam Purwakarta

Header Ads

Sejarah

Nama Desa Situ diambil dari Bahasa Sunda yaitu “situ”, yang artinya danau, karena menurut cerita rakyat di desa ini pada awalnya terdapat sebuah situ (danau) yang sekarang di tempat tersebut berdiri pemukiman desa Situ yang mencakup Rt 04 – Rt 06.
Pada awalnya hanya terdapat satu kecamatan yaitu kecamatan Wanayasa, namun kemudian dipecah menjadi kecamatan Pasawahan dan Wanayasa. Mulanya desa Situ termasuk ke dalam kecamatan Pasawahan, namun mulai dari tahun 1999 didirikan satu kecamatan yaitu kecamatan Pondoksalam yang merupakan pemekaran kecamatan Pasawahan yang mana desa Situ termasuk ke dalam kecamatan tersebut.
Sementara, pada awalnya desa ini masih bersatu dengan desa Gulampok atau sekarang dikenal dengan nama desa Sukajadi. Kedua desa ini berpisah dan berdiri sendiri sendiri mulai tahun 1977.
Dari awal berdirinya, desa Situ merupakan desa pertanian, dimana warganya menjadikan bertani sebagai mata pencaharian utama, alasannya karena tersedianya lahan yang luas baik untuk persawahan maupun perkebunan. Sejak dulu lokasi permukiman dan persawahan sudah terpisahkan dan memiliki tempat khusus masing – masing. Sementara area perkebunan menghilang secara perlahan dikarenakan budaya masyarakat yang terbiasa membangun rumah bagi anak yang akan berkeluarga di atas lahan yang sebelumnya digunakan untuk berkebun.
Desa Situ berbatasan dengan desa Parakan Salam di sebelah timur. Di sebelah utaranya dengan Pasawahan kidul. Dengan desa Sukajadi di selatan. Serta desa Pasawahan Anyar meupakan batasan di sebelah barat.
Orientasi Wilayah
  1. Identifikasi Kondisi Sarana – Prasarana
Desa Situ mulai dialiri listrik sejak tahun 1982, lalu pada tahun 1984-1985 dilakukan perbaikan infrastuktur jalan yaitu pengaspalan yang memudahkan aksesibilitas warga untuk melakukan berbagai aktivitas. Karena adanya kemudahan akses bagi warga, mulai tahun 1990 berkembang usaha home industry seperti usaha simping dan semprong.
Dari segi kesehatan, Posyandu sudah dijalankan oleh pemerintah di Desa ini sekitar tahun 1980 an, namun untuk puskesmas sendiri belum dapat disediakan di Desa Situ dan untuk saat ini  puskemas terdekat adalah puskesmas kecamatan Pondoksalam.
Dari segi pendidikan dari tahun 1979 sudah didirikan Sekolah Dasar. Sementara dari sekitar tahun 1980an sudah banyak terdapat sekolah agama untuk berbagai umur, walaupun pada umumnya murid sekolah sekolah ini adalah anak – anak yang belum menginjak sekolah dasar. Di Desa Situ juga berdiri 3 pesantren yang sudah dijalankan turun temurun. Salah satunya adalah pesantren Asalafiyah.
  1. Identifikasi Tataguna Lahan
Tataguna lahan yang terdapat di desa Situ adalah:
  • Kawasan Permukiman
  • Kawasan ini berada dari mulai gerbang masuk desa hingga sebelum wilayah persawahan. Kawasan ini termasuk dataran datar yang ditempati oleh bangunan perumahan penduduk, bangunan pesantren, warung warung kecil, home industry, serta bangunan SD.

- Kawasan Pertanian
Kawasan ini ditandai dengan adanya persawahan yang dimiliki dan atau digarap oleh warga desa. Kawasan ini memang dikhususkan untuk kegiatan bersawah masyarakatnya, sehingga tidak terdapat bangunan apapun dikawasan ini kecuali saung - saung yang terdapat di tengah sawah.

- Kawasan Perairan
Di bagian agak belakang desa, mengalir suatu sumber air yang mengalir yang dikenal dengan nama sungai Ciherang.
  1. Identifikasi Pola Pemukiman
Pola pemukiman desa Situ mengikuti pola pemukiman tersebar. Alasan utama disebut pola tersebar adalah berpisahnya wilayah desa menjadi dua dusun. Dusun 1 yang disebut dengan Kampung Krajan terdiri atas Rt 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan Kampung Babakan Kotis yang terdiri atas Rt 11. Sementara dipisahkan oleh jalan raya kecamatan Pondoksalam adalah dusun 2 yang dinamakan Kampung Jatimulya yang terdiri atas Rt 07, 08,09 dan 10.
  1. Kondisi Demografi
Desa Situ memiliki 2.393 jiwa penduduk terhitung pada tahun 2015. Terdapat 1.222 jiwa Laki - Laki serta 1.171 jiwa Perempuan. Penduduk desa Situ tidak pernah mengalami kelonjakan jumlah penduduk baik meningkat maupun menurun meskipun setelah dilakukan pemekaran desa. Alasan utamanya adalah menurut warga desa, desa Situ justru mulai berkembang setelah terjadi pemekaran desa tersebut. Alasan lainnya adalah digalakkannya program KB yang dilaksanakan oleh seluruh warga desa tanpa terkecuali.
  1. Kondisi Aksesbilitas Wilayah
Desa Situ memiliki lokasi yang strategis, desa ini hanya berjarak 5 KM dari pusat kota Purwakarta yaitu Taman Sri Baduga (Situ Buleud). Meskipun tidak ada angkutan umum yang melintasi wilayah desa namun para warganya tidak pernah kesusahan untuk mengakses luar desa. Mayoritas penduduknya sudah memiliki kendaraan pribadi belum lagi terdapat warga yang berprofesi sebagai tukang ojeg, sehingga akses keluar masuk desa terhitung mudah, ditambah lagi dengan jalan yang sudah teraspal sehingga memudahkan akses bagi kendaraan beroda empat seperti mobil Pick Up, mobil pribadi dan lain-lain.
Begitu juga jarak dari wilayah pemukiman menuju ke jalan raya tidak jauh dan dapat ditempuh  dengan berjalan kaki. Sementara di sekitar jalan raya sudah terdapat banyak angkutan umum, minimarket, pasar tradisional, kantor pos, bank serta ATM, Puskesmas kecamatan, dan POLSEK, serta SMP dan SMA yang dipilih oleh warga desa Situ yang melanjutkan pendidikannya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.